Batu-batu ini dikenal dengan Sailing Stones. Ada juga yang menyebutnya Moving Rock, Sliding Rock, atau Gliding
Stones. Maknanya serupa, yakni batu yang bergerak. Batu-batu ini bergerak
ke berbagai arah. Ada yang membentuk garis lurus, zig-zag, setengah lingkaran,
dan lainnya. Batu-batunya pun ada yang kecil juga yang besar. Diperkirakan
batu-batu ini bergerak satu kali setiap 2-3 tahun.
Gerakan
batu-batu ini ditandai dengan adanya jejak pergeseran. Jejaknya membentuk
jalur-jalur yang panjangnya sepuluh hingga belasan meter, lebarnya 8 hingga 30
cm dan dalamnya 2,5 cm. Jejak jalur-jalur ini bertahan 3-4 tahun.
Batu-batu
bergerak ini terjadi di Racetrack Playa di Taman Nasional Death Vallley, Amerika Serikat.
Death Valley adalah padang pasir yang terletak di perbatasan California dan
Nevada.
Yang
misterius, batu-batu ini bergerak sendiri. Tidak digerakkan oleh manusia. Orang
sempat menduga yang menggerakkannya adalah hewan-hewan. Ada juga yang menduga
jangan-jangan ada orang iseng. Sebagian orang lain berpendapat, mungkin saja
itu ulah alien! Wah wah wah.
Fenomena
batu bergerak pertama kali ditemukan tahun 1948 oleh dua orang ahli geologi.
Awalnya, kejadian aneh tersebut sempat dilupakan orang. Tapi, tahun 1968, dua
ilmuwan mulai meneliti batu bergerak ini sampai 7 tahun. Kedua ilmuwan tersebut
berkata bahwa anginlah penyebab batu-batu itu bergerak sendiri. Namun, teori
itu masih banyak diragukan orang. Dan sampai sekarang, para ilmuwan masih
meneliti penyebab terjadinya batu bergerak ini. Mereka menggunakan GPS,
satelit, fotografi, dan video pengamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar